Selasa, 26 Oktober 2010

Menurutku, Dia-lah Tuhanku

Aku bukan orang suci yang selalu berwudhu minimal lima kali sehari.

Aku bukan orang suci yang bersujud untuk-Nya minimal lima waktu dalam satu hari.

Dan aku bukan orang suci yang tidak pernah mencurigai.

Tapi aku tahu dari lubuk hatiku yang terdalam dan dari dasar rasionalitasku sebagai manusia, Tuhanku, selalu terlalu baik kepada umat-Nya.

Bencana-bencana ini pun bukan sebagai bentuk kemarahan-Nya.

Bencana-bencana ini pun bukan bentuk kekecewaan-Nya pada umat-Nya.

Bencana-bencana ini hanya lah salah satu bentuk lain dari kasih sayang-Nya.

Inilah cara halus-Nya untuk mengingatkan kita agar kita tetap dekat pada-Nya.

Suatu sentuhan halus dalam usaha-Nya untuk tetap bersama makhluk-Nya.

Coba bayangkan jika Tuhan mengingatkan manusia dengan cara yang lebih ekstrim yang mungkin kita sangka akan lebih baik dari apa yang telah Dia lakukan.

Misalnya saja jika Dia menurukan salah satu malaikat-Nya untuk mengingatkan kita.

Apa yang terjadi?

Kemungkinan pertama: manusia terkena serangan jantung mendadak karena terkejut dengan kedatangan makhluk asing di hadapannya.

Kemungkinan kedua: manusia menjadi buta matanya karena retina manusia tidak mampu menghadapi silaunya cahaya malaikat.

Kemungkinan ketiga: manusia tidak akan mengerti apa yang dikatakan malaikat tersebut karena mereka terlalu kagum dengan ciptaan Tuhan-Nya.

Kemungkinan keempat: manusia tersebut akan dianggap mengidap suatu gangguan kejiwaan oleh manusia lainnya yang tidak mempercayai ceritanya.

Jadi, dengan adanya bencana adalah cara terbaik dari Tuhan untuk mengingatkan manusia-Nya. Tidak berlaku untuk satu manusia, namun untuk seluruh umat-Nya di muka bumi. Mungkin inilah cara yang efektif dan cara paling halus yang paling tidak menyakiti manusia.

Dan tahukah kita? Mungkin saat ini Tuhan sedang merindukan kita. Tuhan merindukan lantunan ayat-ayat suci-Nya di dalam tegak berdirinya seorang hamba. Tuhan merindukan doa-doa hamba-Nya yang terucap tulus dari hati sanubari mereka.

Itu lah Tuhanku dalam keyakinanku.

Tuhanku yang selalu memiliki rasa kasih untuk umat-Nya.

Tuhanku yang selalu memiliki banyak alasan untuk menyayangi umat-Nya.

Arrahman & Arrahiim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar