Senin, 29 Maret 2010

Awal 21: Anugerah Besar dan Musibah Kecil

23 Maret 2010

Diawali pukul 00.00 WIB dan diakhiri pukul 23:59 WIB

Pada pukul 19.30 WIB 21 tahun yang lalu aku berdarah karena terlahir ke dunia. Disambut dengan senyuman dan juga tangisan haru.. Namun, pada hari itu, 21 tahun setelahnya, pada jam yang hampir serupa, dengan keadaan berdarah, aku kembali disambut dengan senyuman dan tangis keharuan.

Kita flash back dan mengulas satu per satu kejadian dari awal dimulainya tanggal 23 Maret 2010.

Tepat pukul 00.09 WIB, sebuah sms mengagetkan aku yang sedang serius mengerjakan tugas mata kuliah Pengantar Konseling Keluarga dan Perkawinan. Katanya:

"Selamat ulang tahun yang ke-21, chocobon embem yang pengen dipyuk2..
Semoga panjang umur.. Dan sehat selalu.. Tentunya dengan si Embem jaga kesehatan ya.. Jangan bobo malem2.. Makan tepat waktu.. Dan yang bergizi ya Choco embem.. Jangan males mandi juga.. Biar ga apek.. Hi13x..
Sayang kamu, Chocobon Embem..
(=^w^=)
PS: Oh iya kadomu gimana??"
Hmm,, itulah sepenggal sms aneh bin ajaib dari orang yang ga kalah aneh bin ajaib.. Mesa Siregar. Haha.. Dia lah orang pertama yang menyadarkan aku bahwa hari Senin telah berganti menjadi hari Selasa. Bukan hari Selasa biasa tentunya -bagi aku- namun inilah hari Selasa yang akan membawaku pada suatu masa yang baru. Masa yang akan dipenuhi tantangan yang lebih spektakuler daripada masa kemarin.

Pesan di Facebook dan Twitter juga mulai berdatangan. Satu kata yang selalu memiliki kesamaan arti:
Selamat Ulang Tahun.

Hari itu, aku berulang tahun yang ke-21 dan ini lah hari yang menandai perubahan usia itu. Hari yang tentunya aku harapkan menjadi hari yang indah. Hari yang dapat aku manfaatkan untuk menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang yang berarti dalam hidupku. Hari yang sebenarnya biasa namun berubah menjadi luar biasa untukku karena kebetulan pada tanggal ini di 21 tahun lalu, aku terlahir ke dunia.

Setelah selesai membalas ucapan "Selamat Ulang Tahun" di berbagai media, dan menyelesaikan tugasku, ku matikan PC cantikku dan segera tidur. Capek. Senin kemarin aku tidur cukup pagi seperti hari ini.

Tak ada mimpi melintas. Aku terbangun dengan perasaan sangat bahagia. Menyempatkan diri membalas pesan-pesan yang ada, lalu aku bersiap untuk berangkat ke kampus Psikologi Universitas Gadjah Mada tercinta.

Di kelas, banyak teman-teman yang memberikan ucapan "Selamat Ulang Tahun". Senang rasanya aku diperhatikan oleh teman-temanku. Selesai kuliah Psikopatologi Perkembangan Remaja, aku dan temanku, Sissy menuju kantin untuk sekedar membeli cemilan dan kemudian menuju atrium Gedung A untuk finishing tugas PKKP -yang pada malamnya aku kerjakan- bersama Phiphit.

Oya, satu hal yang hampir terlupa, malam sebelumnya seorang teman, sebut saja namanya Ribka, telah memberi kabar yang fantastis, bahwa gaji asisten praktikum semester Ganjil 2009/2010 dapat diambil. Senang?? Tentu.. :D Aku anggap ini adalah hadiah dari fakultas..

Ditengah keasyikan bertugas, tiba-tiba aku dikejutkan dari belakang oleh adanya terkaman harimau!!! Hahahhaa,, lebay memang.. Tapi untuk teman-teman yang belum pernah diterkam harimau, kira-kira begitulah rasanya. Itulah terkaman maut dari Yusti. Mengendap-endap dan menerkam kemudian mengeluarkan sebuah kotak cantik berwarna cokelat dengan pita warna-warni di atasnya -sampai sekarang si pita masih nempel-, hadiah!! :D Sebuah kotak make up mini yang sangat manis. Dilampirkan juga selembar kertas binder yang ditulisi ucapan selamat ulang tahun dan rangkaian doa-doa yang diuraikan seperti layaknya seseorang twitteritarian.

@isyaisyo @momskyusti dan @silolalolipop
Menurut aku, bagian yang paling menarik dari lampiran hadiah ini adalah adanya TIPS MEMBUAT SMOOKY EYES oleh: Yosefina Yustiani yang dilengkapi dengan gambar mata dengan alis yang sempurna.

Lapar. Perut-perut mulai berdenting memberikan pertanda datangnya waktu makan siang. Maka, setelah mengantarkan Phiphit pulang ke kos, aku, Sissy dan Yusti segera melanjutkan perjalanan ke WS, Puri Artha. *Alhamdulillah, waktu itu mikirnya cuma cari tempat makan yang gampang parkirnya* Kami pun makan dengan lahapnya dan dengan khusyuknya hingga tiba-tiba kami merasa bahwa udara siang itu sangat gerah. Setelah perut kembali tenang, kami kemudian mengobrol dengan riangnya, seriang kicauan pertama burung Kenari di pagi hari. Lalalalalalilillilililiiii.... Yusti asyik bercerita tentang dua orang wanita di Galeria tempo hari, aku pun serius menyimaknya. Dan sekali lagi, tiba-tiba...

"Happy Birthday To You.. Happy Birthday To You.. Happy Birthday.. Happy Birthday.. Happy Birthday To You..."

Lagu "Selamat Ulang Tahun" dalam versi bahasa Inggris pun mengejutkan ku. Selain suara menggelegar itu, hal yang tidak kalah mengejutkan pandangan mataku adalah kedatangan tiga sosok gadis yang berdiri tepat di depan mukaku, yang membawa kue tart cantik berwarna merah muda dan dengan bersemangat menyanyikan lagu tersebut, yang kemudian membuat semua orang dalam ruangan menoleh terkejut. Mereka adalah -dari yang paling tua- Nhira, Winda dan Tiara. Disertai sebuah bingkisan manis berukuran besar dengan pembungkus yang aku suka teksturnya dan juga warnanya, dan tidak lupa sebuah pita unik yang secara keseluruhan adalah sebuah Hadiah berwarna merah muda. Jangan lupa: BERUKURAN BESAR. Dan coba tebak apa yang tersembunyi dibalutan kertas indah itu??

Sebuah Weaker Super Besar Yang Suaranya Super Keras!!!

Untuk orang-orang yang cukup mengenal aku,, pasti tau apa maksud dari ketiga makhluk pemberi hadiah ini. Sederhana saja, mereka mau aku tidak lagi terlambat kuliah.. Hehehhe... "Insya Allah ya,,sayanggg... ", hanya itu yang bisa aku katakan. Karena permasalahannya adlah bukan jam berapa aku bangun sampai aku terlambat, tapi, permasalahannya adalah jam berapa aku MOOD untuk berangkat. Itulah.. :'( Menyedihkan kan??

Nah, setelah akhirnya makan berenam, kami pun melanjutkan perjalanan masing-masing. Aku pulang ke rumah. Capek,, iya.. Terlalu banyak kejutan membuat jantungku berpacu lebih cepat daripada biasanya. Pengen rasanya aku tidur sebentar, tapi ternyata jam sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB. Aku punya janji pengajian. Harus mandi dan scepet2 siap2.. OWOWOWOWOWOWO... Ngantuk..

Sepenuh hati dengan setengah kekuatan aku mempersiapkan diri. Sekejap kemudian, aku siap. Pukul 18.30 WIB.


Di jalan menuju lokasi pengajian, tiba-tiba...






Hal yang aku ingat hanyalah, tiba-tiba aku melihat sesosok bayangan hitam berjalan mendadak agak ke kanan, dan aku senpat berpikir, "harus menghindar".



"Aaahhhh!!!!!!!"






BRAKKKKKK!!!!!!!!!!!





Aku tiba-tiba sudah mendarat di tanah yang keras karena dilapisi aspal hitam, terseret kurang lebih 3 meter dari tempat berteriak terakhir.




Deg..deg..deg..deg..deg..




"Harus telepon ibu.."
Dengan tangan gemetar, aku berdiri dengan bantuan seseorang yang tidak jelas wajahnya -gelap- aku meraba saku dan menemukan Henpon si GROCiwati yang masih utuh. Aku menelepon ibu. Untung segera tersambung.

Banyak pertanyaan yang disampaikan padaku. Aku sadar, aku menabrak bayangan hitam yang ternyata tubuh manusia.
"Masnya ga papa???", Aku mencoba bertanya, tapi tak ada jawaban.
"Mbaknya ga papa,,mbak? Luka ga??" ada yang menanyaiku..
"Gapapa,, mas.." Hanya itu yang ku lontarkan.

Setelah beberapa diskusi "kekeluargaan" di Tempat Kejadian Perkara, sampailah aku di rumah.




Pedih...




Ternyata aku bukan tidak apa-apa, aku terluka!
Seketika...
"Ibuu... sakiittt.... hiks.. hiks...", aku menangis seperti anak kecil.
Ini pertama kalinya aku mengalami kecelakaan motor. Dulu, aku pernah terjatuh, tapi dari sepeda. Waktu kelas 4 SD bersama teman SDku, Dhea Candra Erista.. :D
Tapi luka-luka di waktu itu tidak separah sekarang. Waktu itu, aku hanya mengalami luka di siku kiri dan lutut yang tampak gosong, namun berbeda dengan si Dhea, entah bagaimana gaya jatuhnya, dia mendapatkan luka di dagu dan sebuah luka lagi berbentuk garis lurus rada tebal di bawah hidung. Pokoknya mirip Kera Sakti.. Hahaha.. *Piss, Dhe*

Jadi, malam itu, malam ulang tahunku yang ke-21,, aku pertama kali mengalami kecelakaan sepeda motor dan itu sakit.


Masih menangis, ibu dan budhe-budhe yang ada menetesi luka-lukaku dengan obat anti infeksi.




Perih..




"Hiks..hiks..", aku masih menangis dalam diam.
Diam karena kesakitan tapi juga malu. Aku jatuh karena menabrak orang jalan!!! Konyol, kan????? Banget!
Dan setelah itu, tiba-tiba Sang pacar, Mesa Siregar datang dengan wajah bingung melihatku yang terbaring sambil menangis. Setelah sempat becerita, akhirnya dia hanya dapat berkata,
"Aku kasian si ma kamu, tapi kamu ko konyol banget pake nabrak orang jalan???"


Seluruh penjuru tulang terasa sakit, luka-luka makin perih, maka akhirnya Ibu menyarankan ke UGD RS. Panti Rapih, dan pergi lah aku ke sana bersama Sang pacar.



Disepanjang perjalanan menuju UGD, aku hanya bisa menangis karena sakit, menangis karena aku malu, dan menangis penuh syukur, aku masih HIDUP.


Nah, inilah kisah Tanggal 23 Maret 2010, Hari Selasa yang kebetulan hari ulang tahunku.
Saat pertama aku merasakan sakit karena terjatuh dari motor. Pengalaman yang sangat berharga untukku.

Oya, sebelum aku pergi ke UGD, Sang pacar sempat memberikan hadiah untukku, Sepatu karet biru muda yang lucu.

Hm.., akhir kata, aku hanya dapat berucap TERIMA KASIH BANYAK untuk seluruh pihak yang telah terlibat.

Mesa, Yusti, Sissy, Nhira, Winda, Tiara, dan seluruh teman-teman. Untuk Bapak, Ibu, Adek Dian dan seluruh Keluarga besar. Bapak-bapak dan Mas-mas yang menolong aku saat terjadi kecelakaan, Mas yang aku celakakan dengan tidak sengaja, dan seluruh pihak RS. Panti Rapih yang hingga hari ini masih memantau perkembangan luka ku yang belum juga sembuh.



**TERIMA KASIH**


Minggu, 14 Maret 2010

Balada Cumi-cumi

Nenek moyangku seorang pelaut
gemar mengarungi luas samudra...


Nah,,itulah sepenggal lagu yang dihafal oleh kami anak-anak Bangsa Indonesia. Pencipta lagu tersebut pasti menciptakan lagunya karena diilhami mata pencaharian utama sebagian besar rakyat Indonesia di masa itu. Nelayan. Ya, negara Indonesia adalah negara maritim atau negara kepulauan terbesar di dunia.

Menurut http://richocean.wordpress.com (2009), Indonesia memiliki panjang pantai 81.000 km atau 14% garis pantai seluruh dunia, di mana 2/3 wilayah Indonesia berupa perairan laut. Jumlah pulau adalah 18.108 di mana hanya 6.000 pulau berpenduduk. Luas laut kedaulatan 3.1 juta km2. Luas laut ZEE 2.7 jt km2. Zona pesisir dapat menopang kehidupan 60% penduduk Indonesia.

Dengan wilayah perairan yang luas, tentunya banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh bangsa Indonesia. Salah satunya adalah banyaknya jenis flora dan fauna laut yang hidup di lautan-lautan Indonesia.

Aku adalah salah satu orang yang bersyukur karenanya, aku dan keluargaku termasuk penggemar makanan laut a.k.a seafood. Macam-macam penghuni laut yang pernah aku makan masih termasuk standar, maksudnya aku belum pernah memakan penghuni laut yang bernama bulu babi, bintang laut, ular laut, dll, bahkan memakan ikan pari pun aku belum pernah. Yah, ini disebabkan karena aku termasuk salah satu makhluk bumi yang pilih-pilih makanan atau istilah bulenya eke rada picky.. :p

Beberapa penghuni laut yang suka sekali aku makan adalah ikan bawal, ikan kepiting, ikan tengiri yang dibuat pempek, kepiting, UDANG!!! (I really like this!!), dan cumi-cumi (this is my second favorite), selain itu ada juga rumput laut atau ganggang-ganggang yang aku makan. Tapi untuk si ganggang ini aku lebih memilih memakannya dalam bentuk agar-agar.. :D
Cara mengolah makanan laut yang beragam juga menjadi pilihan ketika aku makan. Untuk perikanan, aku lebih suka ketika mereka dimasak tanpa kuah! karena dengan kuah mereka menjadi amis, dan aku tidak suka.. :'( aku lebih suka mereka berbentuk ikan bakar, ikan goreng dengan variasi masakannya, pokoknya bukan kuah!!!

Nah, sebenarnya cerita ini di mulai ketika seorang pria yang merupakan kekasih hatiku was sent me a text message in 11th of March 2010, 09.30 pm.

Katanya, "Aduh pengen calamari ring goreng tepung.. =D"

Hem,,di malam yang dingin itu, aku yang sedang kelaparan langsung membalas.., "Mau..mau..mau.. :9 btw, calamari itu apa?"

Hahaha,,untung si calamari itu adalah cumi-cumi bentuk lingkaran yang digoreng tepung. Misalnya aja bukan,, misalnya adalah kuning telur berbentuk llingkaran, si kekasih pasti ketawa ngakak!! :"P

Setelah perbincangan yang panjang via Short Message Service a.k.a SMS di malam itu, maka kami memutuskan untuk memasak sendiri in order to memperbanyak kuantitas!!! Karena kebetulan kami berdua sama-sama suka sekali sekali sekali sekali sekali dengan makanan laut tersebut.

Hari yang ditetapkan adalah Hari Sabtu, 13 Maret 2010 sore, pukul 15.00 WIB. Tempat belanja yang dituju adalah Superin*o, dan arena peperangan adalah Rumah Nitikan. *hipotesis kami adalah si ibu adalah orang yang paling sedikit complain kalo dapurnya kotor*

Hal yang perlu dibeli adalah:
1. Jahe secukupnya
2. Jeruk nipis secukupnya
3. Cumi-cumi yang sekiranya cukup untuk dimakan berdua atau bertiga atau berempat
karena Maezena, Tepung terigu, telur, minyak goreng dan aneka lat memasak sudah tersedia di rumah. *Alhamdulillah, mengurangi pengeluaran*

Sesampainya di counter ikan-ikan dan makhluk laut, aku berdiri diam di depan seongok benda rada panjang berbentuk rudal berwarna ungu yang berenang-renag di wadah berair hitam Itulah tempat peristirahatan si cumi-cumi di Superin*o.

Aku spontan bertanya pada si kekasih, "Meco, cuminya uda mati kan ya?" pikiranku saat itu si cuma "Kalo ternyata si doi masih hidup, lalu aku menjepitnya dn memasukkan ke plastik, doi pasti berontak dan secara refleks doi akan menyemprotkan tinta hitam ke aku.. OMG,,bisa berubah jadi dakocan de, aku" (-____-"). Em,,ga masuk akal si,, cuma kan tindakan preventif itu mesti ada.. :D *alibi*

"Uda mati lah.. Coba kamu liat, cuma si kepiting yang diiket, berarti cuma dia yang hidup", itu jawaban si Mecobonbonbonbonbon.

Oh,,okay,,make sense juga si.. Lalu setelah itu, aku memberanikan diri mengambil penjepit untuk mengangkat si cumi dari peraduan kecilnya. "Here we go,,cumaiwataiiii!!!" \(^0^)/

Sempat terhenti sejenak, aku, aku, aku ga tau bagaimana cara memilih si cumiiiii!!! Kan kalo ikan gampang tu,,tinggal diliat insangnya, kalo cumi,,apa yang diliat ya? Bertanya pada si kekasih yang tampaknya juga ga tau *akan ku pastikan kalo dia juga ga tau setelah ini* dia cuma bilang, "Sama aja ko." Kalau sudah begitu, aku tinggal memilih cumi-cumi yang ukurannya sesuai keinginan de.

Dan akhirnya, mereka yang terpilih adalah Sibesar, Sisedang, dan Siradakecilandikit. Setelah ditimbang, ternyata beratnya sekitar 0,5 Kg. Yup! Lumayan dah.. :D

*Sebenarnya proses pemilihan cumaiwatai tidak semudah ini loh! Terjadi adu-adu pendapat sedikit di sana-sini. Semacem adegan suami istri mau beli rumah gitu,de. Tapi bagian itu tidak terlalu aku ingat, jadi ga usah diceritain ya..*
:D

Setelah membayar, kami segera menuju bublue-nya si kekasih. Ngeeeeeeennnnnnggggggg........

------------------------------------------------------------------------------------------------
Sesampainya di rumah Nitikan, kami langsung beraksi, mengeluarkan cumi dari plastik dan menempatkannya dlam suatu mangkuk bergagang yang terdiri dakam dua bagian, yaitu bagian atas sebagai penyaring dan bagian bawah sebagai penahan air. *ngerti maksudnya kan*
Sempat beberapa detik akmi memandang si cumi yang mungkin saat itu sudah tenang berenang-renang di laut surgawi. The things is,, kami tidak tau cara membeteti si cumi!!!
"Hoalah, piye iki,, Meco???" pertanyaan pertamaku memecah kesyahduan dalam memandangi si cumi.

"Aku juga ga tau,, Choco", jawab si kekasih.

Hemmm,, kemudian aku teringat masakan cumi-cumi di Rumah Makan Padang, sicumi tidak berwarna ungu, tapi putih.

"Oke Meco, kita kuliti si cumi! Tapi sebelumnya, lepas dulu badan si cumi dari kepalanya", itu hal yang bisa aku simpulkan untuk saat itu. *Si ibu belum dateng, jadi ga bisa tanya*

"Rogerrr!!!!", kata si Meco.

Aku pun mengumpulkan keberanian untuk menyentuh si cumi, selama ini aku cuma pernah menyentuh cumi-cumi yang sudah dalam keadaan matang, belum pernah menyentuh yang mentah. *mungkin pernah, tapi lupa*

"Hyaaaa!" aku spontan melepas si cumi dan melompat ke belakang.

"Apaan si??!!" si Meco mulai emosi negatif.. :p

"Itu,, cuminya licin dan aneh.. Uda mati kan ya????" aku cuma berharap jawabanku tidak terkesan bodoh bagi si Mecobonbonbonbon. Tapi ternyata gagal.

"Kalo masih hidup dia pasti menggelepar dooonkkk..." jwaban si Meco bikin ugh! Asem...

Ku bulatkan niat tulus suci untuk
membeteti si cumi.
Ciat..ciat..ciat.. Ewww... ternyata begini rasanya membeteti si cumi.. Ewww..
No..No.. No...
Rupa-rupanya raut muka jijikku terlihat oleh mata bengis si Meco. :p

"Ga usah jadi istri aja kalo gitu", *JLEB!!* Siallllll!!!!

"Kan ini
my first time, Mecooo.. Wajar donkkk...", ini bentuk defense mechanism aku.

Yah, singkat cerita, proses membersihkan si cumi memakan waktu lama dan disertai beberapa kali jutek-jutekkan antara aku dan si kekasih. Pokoknya kita sama-sama merengut.
Aku membayangkan, dulu ketika masih hidup dan berenang-renang di lautan, si cumi pasti suka menyanyi-nyanyi bersama rekan-rekannya sesama warga lautan..


Down here all the fish is happy
As off through the waves they roll

The fish on the land ain't happy

They sad 'cause they in their bowl

But fish in the bowl is lucky

They in for a worser fate

One day when the boss get hungry

Guess who's gon' be on the plate

Under the sea

Under the sea

Nobody beat us

Fry us and eat us

In fricassee

We what the land folks loves to cook

Under the sea we off the hook

We got no troubles

Life is the bubbles


Under the sea
Under the sea
Since life is sweet here

We got the beat here

Naturally

Even the sturgeon an' the ray

They get the urge 'n' start to play

We got the spirit

You got to hear it

Under the sea
Dan sekarang si cumi adalah makhluk laut yang sedang dipersiapkan untuk dimakan..

"Maaf ya cumi", itu kata-kata pertamaku untuk si cumi.

Karena tanganku jadi gatel-gatel, aku lalu berpindah haluan dari membeteti si cumi menjadi menguliti si jahe dan menyiapkan bumbu.
*untung kemudian si ibu datang dan mengiyakan cara kami membeteti si cumi*

Setelah semua cumi bersih dan semua bumbu siap, aku lalu memotong-motong si cumi yang dinilai kegedean oleh si kekasih.

"Hhh...,,namanya juga belajar,,,Mecooo", kataku.

Suasana setelah itu mulai memanas seiring dengan peningkatan suhu minyak dalam penggorengan.

Cumi yang sudah dipotong lalu didiamkan 10 menit dalam rendaman jahe, jeruk nipis, garam dan lada. Katanya si, biar si cumi ga amis dan ga alot nantinya. Sementara itu, aku mengocok telur dan menyiapkan tepung terigu.


10 menit kemudian...


Si cumi ditaburi dengan maizena, lalu dimasukkan ke kocokkan telur, dan sebelum masuk penggorengan, si cumi diselimuti tepung terigu terlebih dahulu.

WOW!!!
Setelah memakan waktu cukup lama, si cumi matang menjadi lingkaran-lingkaran kecil kecokelatan yang tampak sangat lezat..

*prosesnya diskip soalnya banyak perdebatan rumah tangga di dalamnya*
:p

Dan ternyata,,,,,, penting untuk Anda sekalian ketahui, Wahai,, pemirsa acara "Memasak bersama Chef Isya dan Mesa"....,,,

WE DID IT!!
W-E D-I-D I-T!!!!!

Yihaaa.. Syalalala.. Setelaha proses memasak yang panjang si cumaiwatai berhasil dijelmakan menjadi clamari ring goreng tepung yang enak!! :9 Dan perdebatan kami pun membuahkan hasil cinta yang lezattt.. :D

Sama-sama ingin menjadikan si cumi menjadi makanan yang enak bagi satu sama lain, itulah mengapa kami banyak berdebat. ^^

Nah, inilah cumaiwatai goreng tepung persembahan dari kami.


Bon Appétit!!!!!!!


Kamis, 11 Maret 2010

Jas Hujan Kuning Beraksi (Lagi)

Hari Kamis ini, aku bangun pagi-pagi. Tumben-tumbenan dalam sejarah perkuliahan aku bangun dengan kesadaran penuh pukul 05.30 WIB. Padahal hari ini aku kuliah pukul 10.30 WIB. Tengok kanan, tengok kiri, sepi.. Nyalain hape GROCiwati yang ternyata mati, dan ga ada sms. Niatan ngecheck twitter, tapi inetnya belum mau konek. Aku putuskan tidur-tiduran lagi.

Tidur-tidur ayam, dikit-dikit kebangun. Pukul 07.00. Masih lama..
Tidur-tidur bebek, tiba-tiba pukul 08.00! Aku bangun.

Duduk di tepi tempat tidur, berhadapan langsung dengan si kompi sakti dan merasa ada yang terlupakan. "Apa ya??", aku bener-bener lupa.
Aku beranjak dari kamar tidur dan menuju dapur. Aku ingat!!! Masakkanku di Cafe World! Langsung aku lari lagi ke kamar dan langsung nyalain si kompi sakti yang seolah-olah ngomong, "Nah looo!! Masakannya gosong!!"

Berhadapan dengan si kompi sakti ini (lagi )dan aku berdoa.. "semoga masakanku ga gosong.. pliss...!". Pencat-pencet tombol ini itu,, klik sana klik sini, si inet pun konek. Langsung buka si facebook dan aplikasinya.. SUBHANALLAH!!! Masakanku utuh.. Lalalallaaaa... :D

Main-main bentar dan memasak untuk 5 jam kemudian. Tiba-tiba uda 09.00 WIB. Langsung klak-klik lagi dan pencat-pencet lagi.. Aku off.

Makan pagi lalu mandi.. Wii ajaib sekaliii... :D

Ditengah-tengah bikin eyeliner, si bapak marah, "Kamu tu, motornya ga diisi bensin. Sekarang motormu mogok tu".
"Wii,,sial ni babe,, anak gadismu lagi serius bikin eyeliner yang super super butuh konsentrasi malah dimarahin aja niii...", si isi hati menjawab. Tapi ga mungkin lah aku jawab begitu ke si bapak yang mendanai kuliahku ini, bisa digantung di pohon kedelai akunya. Jadinya aku jawab dengan sabar, "Bapak, itu motor kemaren uda aku isi bensin Rp 5.000,-"
(Maaf Syupiwati, aku cuma mengisimu dengan bensin senilai Rp 5.000,-)

Si Bapak langsung menuju ke motorku, dan mengutek-uteknya. Aku lanjut mempercantik diri biar keliatan kalo uda mandi. Tiba-tiba uda 10.00. Wetz.. Aku ga mau telat ni, MODIF gitu looo.... Cepet-cepet nyamber ransel Reebok gantengku, aku lari ke belakang cari sepatu, dan oh ternyata si motor sedang mengalami operasi kecil, yaitu operasi penggantian busi. OMG! Alamat telat! Dan bener aja, jam 10.24 si motor baru mau nyala dan itu belom ada pemasangan sekrup-sekrupnya.. Langsug sms Siswanti dan Mecobon.. Hiks.. Bete sekali pagi ini. x(

Pukul 10.30 WIB, aku berangkat kuliah dan bapak kasih uang buat beli bensin lagi. Tapiiiiii,, ini uda 10.30,, ga sempat beli kalo pagi ini.. Ya uda, si duta dikantongin dan aku langsung ngebut menuju bangku tempatku belajar.. :p

Ngeeeeeennnngggg........ "Buka kita buka hari yang baru..", tidak lupa aku singing this song sepanjang jalan biar Bete rada ilang.

Pukul 10.49 aku sampai di depan kelas.
Eh sial amat! Si Pristin duduk di depan sendiri! (LOL) Dia langsung geleng-geleng kepala kaya ibu pejabat DPRD.. "ckckck", gitu katanya.. Rasanya kaya ada ibu pejabat DPRD yang ngeliat akademisi pintar *I'am* dateng telat ikut rapat kampanye pemilihan si ibu.. (LOL) *peace, miiiiiii* ^^v

Setelah menatap si Pristin a.k.a amiwatai, mataku langsung searching ke lubang-lubang kantong pengungsian yang masih kosong. Huwaaa... Belakang sendiri di pojokkan.. :(

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Aku ikut pelajaran dengan riang, serius mendengarkan *cieeee* tapi kawan sebelah tidak sepikiran. Beberapa kali dia mengajakku mengobrol dan itu bikin aku serba salah.. "Hei..hei.. Aku pengen belajaaarrrr, tapi aku ga tega cuekin ceritamuuuuu.." :'(
Kawan, The thing is, aku adalah orang yang kalo uda mingkem akan sulit ngomong dan kalo uda ngomong akan sulit mingkem. Jadi karena aku butuh belajar, aku putuskan tetap mingkem dan sekali-kali cuma jawab, "hem..emmm..ehhmm.." *maaf kawan kalo aku ga responsif* :'(

Selesai kuliah aku langsung menghampiri si Siswanti dan klarifikasi tatapan tajam ibu pejabat DPRD tadi,, "Mi,,motorku macet gara-gara kemaren keblebeg".
Si Ibu pejabat DPRD ini berasal dari ibukota, sehingga rupa-rupanya beliau tidak mengerti arti "keblebeg" dan kemudian aku menjelaskan dengan penuh hormat *ngomong ma orang tua harus hormat* :p . " Keblebeg is kerendem air, Mi..", dan si Ami sableng malah menjawab dengan semena-mena, "Makanya kalo naik motor jangan di kolam".. Amiiii....... *ane juga kaga maksud nyemplungin tu motor ke kolammmm* (LOL)

Hoho... Maklum pembaca, Kawan saya yang bernama Ami a.k.a Pristin ini emang kadang-kadang udik juga.. Mana ada orang naik motor di atas kolam.. "ckckck.. Ami.. Ami..", kesempatan membalas Ami. :p

Pulang kuliah jalan bentar sama Siswanti dan mengantarnya ke mobil, selanjutnya aku memarkirkan si Syupiwati di gedung Selatan karena Mecobon will pick me up di deket Filsafat.. :D
*finally aku bisa pacaraaaannnn*

Jalan santai ke arah Filsafat dan ternyata si Mecobon sudah menangkring dengan indah di atas motornya, menantiku.. Ohohohohooo... *berasa bagai putri salju*

Kita diskusiin tempat makan dan akhirnya memutuskan untuk ke Oregano, Sagan.

Aku pesen true chocolate ice cream, air putih, dan double steak crispy steak dan Mecobon pesen mix grill steak dengan minuman honey lemon squash. *Nyam..* Kayanya enak :9

Tidak lama setelah itu, si pesanan datang dan ternyata yang namanya DOUBLE STEAK CRISPY STEAK itu sangat BUANYAKKKKK!!!!! Enak! Mantap!!!!!! nyam.. :9

Pulang dari makan, Mecobon anter aku ke kampus dan aku segera menuju Foodfest. *bukan untuk makan lagi* Di jalan sempat si aku mikir, "Beli bensin dulu ah..", tapi si hati berkata, "Ke Foodfest dulu aja, abis itu beli bensin di Jakal.." Yup.. Begitu lebih baik tampaknya.. Efisien. :D

Selesai dari Foodfest, ternyata oh ternyata si hujan mulai hujan., maksudnya mulai turun.. :p
"Wah harus cepet ni.. Males pake jas hujan.." begitu pikirku.
Aku memfokuskan diri pada jalanan dan kemudian lupa untuk mampir di pomp bensin Jakal seperti rencana awal. Aku cuma sempat berhenti untuk pake si jas hujan kuning bagian atas dan setelahnya aku langsung jalan.....

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Akhirnya aku sampe di depan D3 Ekonomi dan keinget untuk beli bensin. Lampu merah, ternyata.. :( Waktu uda hijau dan aku mulai jalan, tiba-tiba si motor bergetar.. blep..blep.. aku terus menarik stang gas biar si motor tidak mematikan diri.. "Habis ni si bensin", itu yang tiba-tiba terlintas. Langsung aja, dengan sisa kekuatan aku mengarahakan si motor ke arah pomp bensin Sagan dari arah Minimarket itu..

Blep..blepp...

Seketika si motor mati bersamaan dengan tatapan nanar dari kedua mataku yang tertuju pada sebuah tulisan di pomp bensin,






HABIS

















-------------------------------------------------------------------------------------------------

Jantungku sempat berhenti sedetik dan nyawaku sempat berkelana keluar tubuh... *lebay*
Si motor bener-bener ga mau nyalaaaa..... Oh God.. Why is it happened to me???? Oh... My.....

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Sebelum malu, aku langsung berbalik dan turun dari si motorku sayang Syupiwati dan mendorongnya ke arah RS. Panti Rapih. *Karena aku ga mau nanggung malu untuk menyebrang jalan ke arah Sagan..* :'( :'( :'(

Dan sekali lagi, aku yang ber-JAS HUJAN KUNING mendorong si motor cantik bernama Syupiwati disaat hari hujan!!!!

That was my second times.. :(

Lain kali aku tidak akan menunda mengisi bensin.. "I promise my Syupiwati.. :'( Forgive me yaa..???"

:'(

PS. Untungnya aku sempat makan steak yang porsinya segambreng-gambreng sehingga aku tidak pingsan ketika mendorong si Syupiwati, Terima kasih, Mecobon..!! :D


Selasa, 09 Maret 2010

Tunjukkan Jalan Damai-Mu

Ketika ku berjalan, ku lihat tak sepenuhnya dunia ini indah.
Ku lihat ada kebencian, permusuhan dan peperangan di dunia ini.
Bukan hanya orang berbeda ras, agama, dan keyakinan saja, Tuhan.
Tak jarang hal itu terjadi pada saudara sedarah bahkan hubungan antara orang tua dan anaknya.

Tuhan, apa yang sedang terjadi?
Ini kah ujian dari-Mu bagi hamba-hamba-Mu?
Tuhan, jika ini
memang persoalan dari-Mu,
Mungkinkah suatu saat akan Kau berikan jawabannya padaku?

Tuhan, Would You please show me Your way..?

Agama yang telah Kau sempurnakan ini adalah agama kedamaian..
Mungkinkah karenanya ujian yang Kau berikan juga mengenai kedamaian?
Apakah semua ini Kau maksudkan agar hamba-Mu mengerti tentang esensi kedamaian?
Jika memang begitu, bantulah kami untuk mengerti cara menuju rasa damai itu, Tuhan..

Bantulah kami untuk dapat saling menghargai..
Lalu, bantulah kami untuk dapat saling mengerti..
Bantu kami untuk dapat saling mengasihi, dan..
Bantulah kami untuk menuju masa kedamaian..

Kami menantinya, Tuhan..
Kami menanti kedamaian..
Kedamaian abadi yang suatu saat akan Kau hadiahkan pada kami..
Kedamaian sejati yang hanya berasal dari-Mu..