23 Maret 2010
Diawali pukul 00.00 WIB dan diakhiri pukul 23:59 WIB
Pada pukul 19.30 WIB 21 tahun yang lalu aku berdarah karena terlahir ke dunia. Disambut dengan senyuman dan juga tangisan haru.. Namun, pada hari itu, 21 tahun setelahnya, pada jam yang hampir serupa, dengan keadaan berdarah, aku kembali disambut dengan senyuman dan tangis keharuan.
Kita flash back dan mengulas satu per satu kejadian dari awal dimulainya tanggal 23 Maret 2010.
Tepat pukul 00.09 WIB, sebuah sms mengagetkan aku yang sedang serius mengerjakan tugas mata kuliah Pengantar Konseling Keluarga dan Perkawinan. Katanya:
"Selamat ulang tahun yang ke-21, chocobon embem yang pengen dipyuk2..Semoga panjang umur.. Dan sehat selalu.. Tentunya dengan si Embem jaga kesehatan ya.. Jangan bobo malem2.. Makan tepat waktu.. Dan yang bergizi ya Choco embem.. Jangan males mandi juga.. Biar ga apek.. Hi13x..Sayang kamu, Chocobon Embem..(=^w^=)PS: Oh iya kadomu gimana??"
Hmm,, itulah sepenggal sms aneh bin ajaib dari orang yang ga kalah aneh bin ajaib.. Mesa Siregar. Haha.. Dia lah orang pertama yang menyadarkan aku bahwa hari Senin telah berganti menjadi hari Selasa. Bukan hari Selasa biasa tentunya -bagi aku- namun inilah hari Selasa yang akan membawaku pada suatu masa yang baru. Masa yang akan dipenuhi tantangan yang lebih spektakuler daripada masa kemarin.
Selamat Ulang Tahun.
Hari itu, aku berulang tahun yang ke-21 dan ini lah hari yang menandai perubahan usia itu. Hari yang tentunya aku harapkan menjadi hari yang indah. Hari yang dapat aku manfaatkan untuk menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang yang berarti dalam hidupku. Hari yang sebenarnya biasa namun berubah menjadi luar biasa untukku karena kebetulan pada tanggal ini di 21 tahun lalu, aku terlahir ke dunia.
Setelah selesai membalas ucapan "Selamat Ulang Tahun" di berbagai media, dan menyelesaikan tugasku, ku matikan PC cantikku dan segera tidur. Capek. Senin kemarin aku tidur cukup pagi seperti hari ini.
Tak ada mimpi melintas. Aku terbangun dengan perasaan sangat bahagia. Menyempatkan diri membalas pesan-pesan yang ada, lalu aku bersiap untuk berangkat ke kampus Psikologi Universitas Gadjah Mada tercinta.
Di kelas, banyak teman-teman yang memberikan ucapan "Selamat Ulang Tahun". Senang rasanya aku diperhatikan oleh teman-temanku. Selesai kuliah Psikopatologi Perkembangan Remaja, aku dan temanku, Sissy menuju kantin untuk sekedar membeli cemilan dan kemudian menuju atrium Gedung A untuk finishing tugas PKKP -yang pada malamnya aku kerjakan- bersama Phiphit.
Oya, satu hal yang hampir terlupa, malam sebelumnya seorang teman, sebut saja namanya Ribka, telah memberi kabar yang fantastis, bahwa gaji asisten praktikum semester Ganjil 2009/2010 dapat diambil. Senang?? Tentu.. :D Aku anggap ini adalah hadiah dari fakultas..
Ditengah keasyikan bertugas, tiba-tiba aku dikejutkan dari belakang oleh adanya terkaman harimau!!! Hahahhaa,, lebay memang.. Tapi untuk teman-teman yang belum pernah diterkam harimau, kira-kira begitulah rasanya. Itulah terkaman maut dari Yusti. Mengendap-endap dan menerkam kemudian mengeluarkan sebuah kotak cantik berwarna cokelat dengan pita warna-warni di atasnya -sampai sekarang si pita masih nempel-, hadiah!! :D Sebuah kotak make up mini yang sangat manis. Dilampirkan juga selembar kertas binder yang ditulisi ucapan selamat ulang tahun dan rangkaian doa-doa yang diuraikan seperti layaknya seseorang twitteritarian.
@isyaisyo @momskyusti dan @silolalolipop
Menurut aku, bagian yang paling menarik dari lampiran hadiah ini adalah adanya TIPS MEMBUAT SMOOKY EYES oleh: Yosefina Yustiani yang dilengkapi dengan gambar mata dengan alis yang sempurna.
Lapar. Perut-perut mulai berdenting memberikan pertanda datangnya waktu makan siang. Maka, setelah mengantarkan Phiphit pulang ke kos, aku, Sissy dan Yusti segera melanjutkan perjalanan ke WS, Puri Artha. *Alhamdulillah, waktu itu mikirnya cuma cari tempat makan yang gampang parkirnya* Kami pun makan dengan lahapnya dan dengan khusyuknya hingga tiba-tiba kami merasa bahwa udara siang itu sangat gerah. Setelah perut kembali tenang, kami kemudian mengobrol dengan riangnya, seriang kicauan pertama burung Kenari di pagi hari. Lalalalalalilillilililiiii.... Yusti asyik bercerita tentang dua orang wanita di Galeria tempo hari, aku pun serius menyimaknya. Dan sekali lagi, tiba-tiba...
"Happy Birthday To You.. Happy Birthday To You.. Happy Birthday.. Happy Birthday.. Happy Birthday To You..."
Lagu "Selamat Ulang Tahun" dalam versi bahasa Inggris pun mengejutkan ku. Selain suara menggelegar itu, hal yang tidak kalah mengejutkan pandangan mataku adalah kedatangan tiga sosok gadis yang berdiri tepat di depan mukaku, yang membawa kue tart cantik berwarna merah muda dan dengan bersemangat menyanyikan lagu tersebut, yang kemudian membuat semua orang dalam ruangan menoleh terkejut. Mereka adalah -dari yang paling tua- Nhira, Winda dan Tiara. Disertai sebuah bingkisan manis berukuran besar dengan pembungkus yang aku suka teksturnya dan juga warnanya, dan tidak lupa sebuah pita unik yang secara keseluruhan adalah sebuah Hadiah berwarna merah muda. Jangan lupa: BERUKURAN BESAR. Dan coba tebak apa yang tersembunyi dibalutan kertas indah itu??
Untuk orang-orang yang cukup mengenal aku,, pasti tau apa maksud dari ketiga makhluk pemberi hadiah ini. Sederhana saja, mereka mau aku tidak lagi terlambat kuliah.. Hehehhe... "Insya Allah ya,,sayanggg... ", hanya itu yang bisa aku katakan. Karena permasalahannya adlah bukan jam berapa aku bangun sampai aku terlambat, tapi, permasalahannya adalah jam berapa aku MOOD untuk berangkat. Itulah.. :'( Menyedihkan kan??
Nah, setelah akhirnya makan berenam, kami pun melanjutkan perjalanan masing-masing. Aku pulang ke rumah. Capek,, iya.. Terlalu banyak kejutan membuat jantungku berpacu lebih cepat daripada biasanya. Pengen rasanya aku tidur sebentar, tapi ternyata jam sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB. Aku punya janji pengajian. Harus mandi dan scepet2 siap2.. OWOWOWOWOWOWO... Ngantuk..
Sepenuh hati dengan setengah kekuatan aku mempersiapkan diri. Sekejap kemudian, aku siap. Pukul 18.30 WIB.
Di jalan menuju lokasi pengajian, tiba-tiba...
Hal yang aku ingat hanyalah, tiba-tiba aku melihat sesosok bayangan hitam berjalan mendadak agak ke kanan, dan aku senpat berpikir, "harus menghindar".
"Aaahhhh!!!!!!!"
Aku tiba-tiba sudah mendarat di tanah yang keras karena dilapisi aspal hitam, terseret kurang lebih 3 meter dari tempat berteriak terakhir.
Deg..deg..deg..deg..deg..
"Harus telepon ibu.."
Dengan tangan gemetar, aku berdiri dengan bantuan seseorang yang tidak jelas wajahnya -gelap- aku meraba saku dan menemukan Henpon si GROCiwati yang masih utuh. Aku menelepon ibu. Untung segera tersambung.
Banyak pertanyaan yang disampaikan padaku. Aku sadar, aku menabrak bayangan hitam yang ternyata tubuh manusia.
"Masnya ga papa???", Aku mencoba bertanya, tapi tak ada jawaban.
"Mbaknya ga papa,,mbak? Luka ga??" ada yang menanyaiku..
"Gapapa,, mas.." Hanya itu yang ku lontarkan.
Setelah beberapa diskusi "kekeluargaan" di Tempat Kejadian Perkara, sampailah aku di rumah.
Pedih...
Ternyata aku bukan tidak apa-apa, aku terluka!
Seketika...
"Ibuu... sakiittt.... hiks.. hiks...", aku menangis seperti anak kecil.
Ini pertama kalinya aku mengalami kecelakaan motor. Dulu, aku pernah terjatuh, tapi dari sepeda. Waktu kelas 4 SD bersama teman SDku, Dhea Candra Erista.. :D
Tapi luka-luka di waktu itu tidak separah sekarang. Waktu itu, aku hanya mengalami luka di siku kiri dan lutut yang tampak gosong, namun berbeda dengan si Dhea, entah bagaimana gaya jatuhnya, dia mendapatkan luka di dagu dan sebuah luka lagi berbentuk garis lurus rada tebal di bawah hidung. Pokoknya mirip Kera Sakti.. Hahaha.. *Piss, Dhe*
Jadi, malam itu, malam ulang tahunku yang ke-21,, aku pertama kali mengalami kecelakaan sepeda motor dan itu sakit.
Masih menangis, ibu dan budhe-budhe yang ada menetesi luka-lukaku dengan obat anti infeksi.
Perih..
"Hiks..hiks..", aku masih menangis dalam diam.
Diam karena kesakitan tapi juga malu. Aku jatuh karena menabrak orang jalan!!! Konyol, kan????? Banget!
Dan setelah itu, tiba-tiba Sang pacar, Mesa Siregar datang dengan wajah bingung melihatku yang terbaring sambil menangis. Setelah sempat becerita, akhirnya dia hanya dapat berkata,
"Aku kasian si ma kamu, tapi kamu ko konyol banget pake nabrak orang jalan???"
Seluruh penjuru tulang terasa sakit, luka-luka makin perih, maka akhirnya Ibu menyarankan ke UGD RS. Panti Rapih, dan pergi lah aku ke sana bersama Sang pacar.
Disepanjang perjalanan menuju UGD, aku hanya bisa menangis karena sakit, menangis karena aku malu, dan menangis penuh syukur, aku masih HIDUP.
Nah, inilah kisah Tanggal 23 Maret 2010, Hari Selasa yang kebetulan hari ulang tahunku.
Saat pertama aku merasakan sakit karena terjatuh dari motor. Pengalaman yang sangat berharga untukku.
Oya, sebelum aku pergi ke UGD, Sang pacar sempat memberikan hadiah untukku, Sepatu karet biru muda yang lucu.
Hm.., akhir kata, aku hanya dapat berucap TERIMA KASIH BANYAK untuk seluruh pihak yang telah terlibat.
Mesa, Yusti, Sissy, Nhira, Winda, Tiara, dan seluruh teman-teman. Untuk Bapak, Ibu, Adek Dian dan seluruh Keluarga besar. Bapak-bapak dan Mas-mas yang menolong aku saat terjadi kecelakaan, Mas yang aku celakakan dengan tidak sengaja, dan seluruh pihak RS. Panti Rapih yang hingga hari ini masih memantau perkembangan luka ku yang belum juga sembuh.
Sebuah Weaker Super Besar Yang Suaranya Super Keras!!!
Untuk orang-orang yang cukup mengenal aku,, pasti tau apa maksud dari ketiga makhluk pemberi hadiah ini. Sederhana saja, mereka mau aku tidak lagi terlambat kuliah.. Hehehhe... "Insya Allah ya,,sayanggg... ", hanya itu yang bisa aku katakan. Karena permasalahannya adlah bukan jam berapa aku bangun sampai aku terlambat, tapi, permasalahannya adalah jam berapa aku MOOD untuk berangkat. Itulah.. :'( Menyedihkan kan??
Nah, setelah akhirnya makan berenam, kami pun melanjutkan perjalanan masing-masing. Aku pulang ke rumah. Capek,, iya.. Terlalu banyak kejutan membuat jantungku berpacu lebih cepat daripada biasanya. Pengen rasanya aku tidur sebentar, tapi ternyata jam sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB. Aku punya janji pengajian. Harus mandi dan scepet2 siap2.. OWOWOWOWOWOWO... Ngantuk..
Sepenuh hati dengan setengah kekuatan aku mempersiapkan diri. Sekejap kemudian, aku siap. Pukul 18.30 WIB.
Di jalan menuju lokasi pengajian, tiba-tiba...
Hal yang aku ingat hanyalah, tiba-tiba aku melihat sesosok bayangan hitam berjalan mendadak agak ke kanan, dan aku senpat berpikir, "harus menghindar".
"Aaahhhh!!!!!!!"
BRAKKKKKK!!!!!!!!!!!
Aku tiba-tiba sudah mendarat di tanah yang keras karena dilapisi aspal hitam, terseret kurang lebih 3 meter dari tempat berteriak terakhir.
Deg..deg..deg..deg..deg..
"Harus telepon ibu.."
Dengan tangan gemetar, aku berdiri dengan bantuan seseorang yang tidak jelas wajahnya -gelap- aku meraba saku dan menemukan Henpon si GROCiwati yang masih utuh. Aku menelepon ibu. Untung segera tersambung.
Banyak pertanyaan yang disampaikan padaku. Aku sadar, aku menabrak bayangan hitam yang ternyata tubuh manusia.
"Masnya ga papa???", Aku mencoba bertanya, tapi tak ada jawaban.
"Mbaknya ga papa,,mbak? Luka ga??" ada yang menanyaiku..
"Gapapa,, mas.." Hanya itu yang ku lontarkan.
Setelah beberapa diskusi "kekeluargaan" di Tempat Kejadian Perkara, sampailah aku di rumah.
Pedih...
Ternyata aku bukan tidak apa-apa, aku terluka!
Seketika...
"Ibuu... sakiittt.... hiks.. hiks...", aku menangis seperti anak kecil.
Ini pertama kalinya aku mengalami kecelakaan motor. Dulu, aku pernah terjatuh, tapi dari sepeda. Waktu kelas 4 SD bersama teman SDku, Dhea Candra Erista.. :D
Tapi luka-luka di waktu itu tidak separah sekarang. Waktu itu, aku hanya mengalami luka di siku kiri dan lutut yang tampak gosong, namun berbeda dengan si Dhea, entah bagaimana gaya jatuhnya, dia mendapatkan luka di dagu dan sebuah luka lagi berbentuk garis lurus rada tebal di bawah hidung. Pokoknya mirip Kera Sakti.. Hahaha.. *Piss, Dhe*
Jadi, malam itu, malam ulang tahunku yang ke-21,, aku pertama kali mengalami kecelakaan sepeda motor dan itu sakit.
Masih menangis, ibu dan budhe-budhe yang ada menetesi luka-lukaku dengan obat anti infeksi.
Perih..
"Hiks..hiks..", aku masih menangis dalam diam.
Diam karena kesakitan tapi juga malu. Aku jatuh karena menabrak orang jalan!!! Konyol, kan????? Banget!
Dan setelah itu, tiba-tiba Sang pacar, Mesa Siregar datang dengan wajah bingung melihatku yang terbaring sambil menangis. Setelah sempat becerita, akhirnya dia hanya dapat berkata,
"Aku kasian si ma kamu, tapi kamu ko konyol banget pake nabrak orang jalan???"
Seluruh penjuru tulang terasa sakit, luka-luka makin perih, maka akhirnya Ibu menyarankan ke UGD RS. Panti Rapih, dan pergi lah aku ke sana bersama Sang pacar.
Disepanjang perjalanan menuju UGD, aku hanya bisa menangis karena sakit, menangis karena aku malu, dan menangis penuh syukur, aku masih HIDUP.
Nah, inilah kisah Tanggal 23 Maret 2010, Hari Selasa yang kebetulan hari ulang tahunku.
Saat pertama aku merasakan sakit karena terjatuh dari motor. Pengalaman yang sangat berharga untukku.
Oya, sebelum aku pergi ke UGD, Sang pacar sempat memberikan hadiah untukku, Sepatu karet biru muda yang lucu.
Hm.., akhir kata, aku hanya dapat berucap TERIMA KASIH BANYAK untuk seluruh pihak yang telah terlibat.
Mesa, Yusti, Sissy, Nhira, Winda, Tiara, dan seluruh teman-teman. Untuk Bapak, Ibu, Adek Dian dan seluruh Keluarga besar. Bapak-bapak dan Mas-mas yang menolong aku saat terjadi kecelakaan, Mas yang aku celakakan dengan tidak sengaja, dan seluruh pihak RS. Panti Rapih yang hingga hari ini masih memantau perkembangan luka ku yang belum juga sembuh.
**TERIMA KASIH**