Stevan pergi. Aku sendiri. Ibu opname.
Rasanya semua datang bertubi-tubi. Dari keadaan sangat nyaman berubah ke keadaan sendirian, mengerikan, menyesakkan dan melelahkan.
Yaa gitu rasanya. Kaya kita yang hidup di daerah tropis ini bergantung pada kipas angin atau AC, saat kipas angin/AC ini rusak, udara panas yang biasanya ada tetapi tidak terasa ini kembali muncul.
Pengen protes sama Tuhan tapi takut kualat. Hehhehe..
Ga bisa protes juga sih karena pada dasarnya uda berpegang teguh kalo rencana Tuhan pasti lah yang terbaik. Seengga bisa diterimanya suatu keadaan, keputusan Tuhan selalu membawa berkah.
Akhirnya aku yg lemah tak berdaya ini pasrah. Pasraaaaah sepasrah-pasrahnya.
Aku juga ga tau mana yg terbaik. Aku ga tau masa depan. Aku cuma harus ikhlas. Harus berserah. Dan, yakin.
Yakin kalo semua ini ada hikmahnya dan suatu saat nanti di masa depan aku akan bilang, "oh, ini to sebabnya. Dulu aku harus lewat jalan itu karena aku akan di tempatkan di situasi ini to.."
Hmm.. Rencana Tuhan pasti berguna untuk memantaskan kualitas manusia.
Percaya. Yakin. Berserah. Tawaqal.
Kunci bahagia itu ikhlas. Pasti enteng melangkah dan enteng juga hidupnya.
Moodnya uda warna orange. Capek sampe pusing. Terus berusaha melatih pikiran agar lebih sejahtera dan bahagia sampe-sampe tulisan ini ga jelas arahnya. Ya gitu aja.
Semangat, Sya. Allah punya jalan terbaik!