Dia seorang teman baru yang bahkan belum pernah saya temui. Saya mengenalnya melalui dunia maya. Dua orang yang benar-benar asing. Kami berkenalan karena sebuah kondisi tertentu dan belum pernah bertatap muka. Beberapa kali kami bertukar cerita, saya merasa dekat dengannya. Saat itu kami memiliki nasib yang sama. Berpacaran dengan orang Indonesia yang menuntut ilmu di India. Sebuah hubungan jarak jauh.
Saya membaca beberapa tulisan yang dibuat untuk lelaki yang dikasihinya. Sederhana namun menyentuh hati saya. Saya banyak berdoa supaya mereka dapat bersama. Sayangnya, suatu hari pacar saya memberikan kabar bahwa hubungan mereka tidak selancar harapan saya.
Hingga saat ini, saya sering membuka akun twitter mereka berdua, memastikan jika ada komunikasi di antaranya. Nihil. Saya merasa kecewa. Haha, siapa saya? Bukan siapa-siapa.
Rasanya asam. Seakan ada jeruk nipis yang dijejalkan di kerongkongan saya. Seakan saya ikut merasa putus cinta. Sesak. Sekarang.